Pembelajaran dengan pengajuan soal (Problem Posing)

Dalam pembelajaran matematika, sebenarnya pengajuan soal (problem posing) bukan suatu yang baru, hanya karena proses tersebut dilakukan secara alami sehingga tidak terpola secara khusus. Karena tidak terpola secara khusus. Karena tidak terpola secara khusus sehingga para guru dan pengamat pendidikan lainnya tidak menyadari bahwa model pengajuan soal (problem posing) menempati posisi yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan kemampuan peserta didik  dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Dalam hal ini peserta didik perlu harus menguasai materi dan urutan penyelesaian soal secara mendetail. Hal tersebut akan dicapai jika peserta didik memperkaya khasanah pengetahuannya tidak hanya dari guru melainkan perlu secara mandiri.
Pada prinsipnya, model pembelajaran problem posing adalah suatu model pembelajaran yang mewajibkan para peserta didik untuk mengajukan soal sendiri melalui belajar soal (berlatih soal) secara mandiri (Suyitno, 2004:30)
Penerapan model pembelajaran problem posing adalah sebagai berikut.
  1. guru menjelaskan materi pelajaran kepada para peserta didik. Penggunaan alat peraga untuk memperjelas konsep sangat disarankan.
  2. Guru memberikan latihan soal secukupnya.
  3. Peserta didik diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang dan peserta didik yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. Tugas ini dapat pula dilakukan secara berkelompok.
  4. Pada pertemuan berikutnya, secara acak guru menyuruh peserta didik untuk menyajikan soal temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menentukan peserta didik secara selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh peserta didik.
  5. Guru memberikan tugas rumah secara individual.
Pembelajaran problem posing diaplikasikan dalam tiga bentuk aktivitas kognitif matematika yaitu.
a. Presolution posing, yaitu peserta didik membuat pertanyaan berdasarkan pernyataan yang dibuat oleh guru.
b. Within solution posing yaitu peserta didik memecah pertanyaan tunggal dari guru menjadi sub-sub pertanyaan yang relevan dengan pertanyaan guru.
c. Post solution posing yaitu peserta didik membuat soal yang sejenis, seperti yang dibuat oleh guru. (Suyitno, 2004:31)